Pakar adiksi dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN) dr Hari Nugroho menanggapi terkait penyalahgunaan zat etomidate dalam rokok elektrik atau vape. Kasus penyalahgunaan ini menyeret nama aktor Jonathan Frizzy sebagai tersangka.
dr Hari menjelaskan etomidate merupakan obat hipnotik yang digunakan dalam anastesi. Zat ini bersifat ultra short acting dan distribusinya cepat. Obat ini cara kerjanya di otak mirip dengan obat anestesi lain seperti propofol dengan mempengaruhi reseptor GABA alias Gamma aminobutyric acid tipe A.
"Kalau bisa dibilang, etomidate ini jadi masuk ke New Psychoactive Substances, karena kebanyakan belum masuk ke aturan yang melarang zat ini. Beberapa negara China, Hongkong dan Singapore mulai memasukkan obat ini sebagai zat yang perlu diatur karena potensi penyalahgunaan dan bisa membahayakan," terang dr Hari saat diwawancarai detikcom, Selasa (6/5/2025).
Etomidate tentu bukan obat yang bisa digunakan secara sembarangan dan tanpa pengawasan. Penyalahgunaan zat ini, terlebih jika dijadikan liquid vape, bukan cuma ilegal tapi juga bisa berbahaya bagi kesehatan.
Efek samping zat ini termasuk mual muntah, desaturasi oksigen dalam darah (oksiden yang terikat dalam darah jadi berkurang), terjadi bradikardi atau denyut jantungnya jadi melambat, hingga adrenal suppresssion yaitu kelenjar adrenal ditekan kerjanya oleh etomidate yang bisa meningkatkan potensi kematian.
Jika digunakan dengan rokok elektrik, penggunaan etomidate akan meningkatkan risiko gangguan di paru-paru seperti popcorn lung atau kejadian EVALI, electroni cigarette or vaping acute lung injury.
"Mau pakai vape atau disuntik, atau metode lain, penggunaan tanpa indikasi medis dan tanpa monitor bisa meningkatkan risiko efek samping, terlebih dengan penggunaan secara ilegal seperti kasus liquid vape ini, di mana tidak ada kontrol sama sekali apakah zatnya hanya etomidate atau turunan etomidate atau bahkan dicampur lagi dengan zat lain yang juga berbahaya," tegas dr Hari.