TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pria bernama Galih Catur Pamungkas melaporkan akun instagram @gcattur ke polisi atas dugaan melakukan pencatutan nama dirinya dan menyebarkan ujaran kebencian dengan konten rasisme terhadap pemain Malut United, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri.
Kasus tersebut dilaporkan Galih ke Polda Metro Jaya, Minggu (4/5/2025).
Akun tersebut dilaporkan atas sangkaan melakukan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Galih menegaskan, akun tersebut bukan miliknya dan mengaku dirugikan secara moral dan sosial.
“Akun Instagram saya yang asli adalah @gcattur_, bukan @gcattur. Saya tidak pernah terlibat dalam tindakan rasisme atau ujaran kebencian seperti yang dituduhkan,” ujar Galih kepada wartawan di Polda Metro Jaya.
Ia menyatakan sudah melaporkan kasus tersebut secara resmi atas dasar dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Langkah hukum ini saya tempuh untuk melindungi nama baik saya dan keluarga,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sayuri Bersaudara, dua pemain tim nasional Indonesia yang kini memperkuat Malut United, telah mengambil tindakan tegas terhadap berbagai akun media sosial yang menyebarkan rasisme terhadap mereka dan keluarga.
Mereka secara terbuka melayangkan somasi kepada empat akun Instagram: @pikz97, @anggarama88, @rio.ramdani_, dan @hadifikri04. Selain itu, dua akun lainnya, @gcattur dan @kadekagung45, disebut telah menghina keluarga mereka secara langsung.
“Kami sering mendapatkan perlakuan rasis. Namun kali ini sudah melewati batas karena anak dan keluarga kami juga menjadi sasaran,” tulis pernyataan resmi Yakob dan Yance Sayuri.
Mereka menilai tindakan rasis seperti itu tak pantas ada di dunia sepakbola.
“Pelaku rasisme seharusnya dilarang hadir di lingkungan sepakbola. Sepakbola itu ruang untuk merayakan keberagaman, bukan kebencian,” tegas mereka.
Kasus ini bermula usai Malut United menang tipis 1-0 atas Persib Bandung dalam laga pekan ke-31 Liga 1 2024/2025 yang digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Jumat (2/5/2025).
Kemenangan ini rupanya memicu komentar negatif dari sejumlah netizen, termasuk ujaran rasis yang berujung pada laporan hukum.