TRIBUN-BALI.COM - Bali blackout hampir 12 jam pada 2 hingga 3 Mei 2025. Aliran listrik di seluruh Bali padam pukul 16.00 Wita dan baru pulih keesokan harinya pukul 03.30 Wita.
Terkait kejadian itu, banyak dampak yang dirasakan masyarakat. Selain gelap, banyak masyarakat mengadu hewan peliharaannya mati.
Direktur Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK) Bali, I Putu Armaya mengatakan pihaknya banyak menerima pengaduan dari masyarakat. “Banyak sekali yang mengadu, menelepon ke saya,” kata Armaya saat dihubungi Senin (5/5).
Beberapa pengaduan yang masuk di antaranya ayam mati dan ada juga ikan koi yang mati. “Barusan saya terima telepon ada di Senganan, Tabanan ayamnya mati,” paparnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi terkait pengaduan yang masuk.
Di sisi lain, PLN UID Bali sedang melakukan upaya pemeliharaan jaringan sehingga pemadaman bergilir terjadi di beberapa wilayah di Bali.
Terkait masyarakat mengalami kerugian dampak blackout, Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta untuk mencegah hal serupa, maka Pemprov Bali akan menjadikan Bali mandiri energi.
“Terlepas juga dengan sambungan (listrik) Jawa-Bali ini memang kita tidak akan pernah mengetahui keberadaan alam terutama di dasar laut itu sendiri, maka perlu kami di Bali ini harus mendiri energi dan kita sudah kolaborasikan termasuk nanti solar panel yang akan kita pasang.
Menurutnya, upaya mandiri energi dengan solar panel merupakan hal yang dapat dilakukan saat ini, di samping berkomunikasi intens dengan PLN mengenai jaringan yang sudah ada bagaimana agar dapat diproteksi.
“Memang sudah dari dulu sudah dari dulu Bali harus Bali mandiri energi. Penyebabnya (blackout) itu kan arus laut ada sambungan yang terputus akibat dari pada cuaca alam yang kurang bersahabat saya kira itu,” sambungnya.
Sementara mengenai keluhan masyarakat yang alami kerugian sebab lamanya blackout terjadi, Giri Prasta mengatakan pihaknya akan mengambil upaya jangan sampai terjadi kembali.
“Nanti kita akan rapatkan dulu, setelah Pak Gubernur balik baru kita akan koordinasikan terhadap hal ini. Sehingga saya punya prinsip semua masalah tidak bisa diselesaikan sendiri. Tetapi semua masalah ada solusinya, tadi salah satu solusi yang harus kita berikan,” ujarnya. (sup/sar)
“Nanti kita akan rapatkan dulu, setelah Pak Gubernur balik baru kita akan koordinasikan terhadap hal ini. Sehingga saya punya prinsip semua masalah tidak bisa diselesaikan sendiri. Tetapi semua masalah ada solusinya, tadi salah satu solusi yang harus kita berikan,” ujarnya. (sup/sar)