TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menemui langsung pelajar yang mengikuti pendidikan militer di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Senin (5/5/2025).

Dedi Mulyadi lalu berbincang dengan salah satu pelajar berjenis kelamin perempuan.

Kepada Dedi Mulyadi, siswi berkerudung hitam itu mengaku mengikuti pendidikan militer karena kecanduan minuman keras (miras).

"Ini kenapa neng masalahnya?" ucap Dedi Mulyadi sambil menghampiri siswi yang sedang duduk berbaris di lapangan.

"Saya kena minum minuman keras," jawab siswi tersebut.

Siswi itu lalu bercerita awal mulanya kecanduan minuman keras karena diajak oleh teman-temannya.

"Diajak sama siapa?" tanya Dedi Mulyadi.

"Sama teman-teman, minumya di luaran, minumnya Asoka," jawab siswi tersebut.

Siswi SMA itu mengaku sudah tak terhitung berapa kali dirinya minum miras.

Dengan mengikuti pendidikan militer ala Dedi Mulyadi, bocah tersebut berharap bisa lepas dari kecanduan miras.

"Sudah berapa kali minum?" tanya Dedi Mulyadi.

"Sering, sekarang pengen lepas dari minuman keras," kata siswi itu.

Siswi SMA tersebut kemudian bercerita mempunyai group WhastApp dengan jumlah 9 orang. Bersama mereka siswi itu kerap minum miras dan nongkrong hingga dini hari.

"Punya grup di WhatsApp, namanaya Warsat (warung sesat), isinya ada 9 orang, isinya beda-beda (bukan satu sekolah)," kata siswi tersebut.

"Pulang ke rumah jam 1 malam, bangun jam 10, jarang sekolah," imbuhnya.

Orangtua siswi tersebut bukannya diam saja melihat kelakuan melenceng sang anak, mereka selalu berusaha menasihati dan memarahinya.

Akan tetapi siswi itu mengaku tak pernah mendengarkan ucapan orangtuanya.

"Ibu marah, tapi enggak didengerin, karena kecanduan," kata siswi SMA tersebut.

Kepada Dedi Mulyadi, ia lalu mengaku awalnya mencoba miras karena merasa kesal dan lelah dengan sikap orangtuanya yang sering kali bertengkar.

"Apa yang dicari dengan minum itu?" tanya Dedi Mulyadi.

"Ketenangan," jawab siswi SMA tersebut singkat.

"Ibu ada, bapak ada, tapi kadang orangtua suka berantem," imbuhnya.

Siswi tersebut kemudian mengaku merasa betah dan nyaman mengikuti pendidikan militer.

Dedi Mulyadi lantas berpesan agar siswi SMA itu lebih berhati-hati dalam bergaul.

Ia berharap setelah selesai menjalani pendidikan militer, siswi tersebut mau mengikuti pelatihan keterampilan yang akan diadakan Pemprov Jawa Barat.

"Kamu cantik enggak boleh sembarangan," ucap Dedi Mulyadi.

Ratusan Pelajar Tiba

Dedi Mulyadi mengirim ratusan pelajar tingkat SMA dan SMK ke barak militer di Dodik Bela Negara, Rindam III Siliwangi, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Senin (5/5/2025).

Dedi mengatakan bahwa, pelajar yang dikirim ke barak militer tersebut memiliki sejumlah latar belakang masalah.

Mulai dari kecanduan minuman keras, rokok, game online hingga terlibat dalam geng motor.

"Secara umun ada yang kecanduan minuman, game online, paling banyak kecanduan game online ML (Mobile Legends), kecanduan merokok, ada yang terlibat geng motor," kata Dedi di lokasi.

Dedi mengungkapkan, pengiriman pelajar nakal akan terus dilakukan secara berkala.

Apalagi, permintaan dari orang tua agar anak-anaknya dikirim ke barat militer terus meningkat.

"Nanti kita bikin gelombang, gelombang pertama misalnya 500, kedua 500, dan terus berkesinambungan dalam setahun tak berhenti."

"Banyak sekarang yang berbondong-bondong nitip anaknya," ungkapnya.

Dedi menegaskan bahwa, pelajar yang dikirim ke barak tidak akan ditempa dengan standar pendidikan militer.

Pelajar yang dititipkan di barak militer hanya ditempa soal kedisiplinan hingga pengelolaan mental dan karakter dalam menolak hal-hal negatif.

"Pertama kedisiplinan, membangun disiplin. Makan, mandi, solat tepat waktu. Itu dulu dikembalikan karena mereka rata-rata tidur jam 4 (dini hari) saya tadi tanya orang tua."

"Kita kembalikan jam 8 atau 9, paling malam 10 (malam), sehingga siklus itu kembali.Secara umum mereka itu punya kesadaran bahwa ingin berubah, dan di rumah mereka tidak bisa lagi berubah," pungkasnya.

Di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, pihaknya menyiapkan kuota untuk 350 pelajar yang akan dikirim ke barak militer.

"Yang sudah itu ada 201 siswa dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat, kami siapkan untuk gelombang pertama 350. Mereka sudah mendapatkan izin dari orang tua secara lisan dan tertulis," kata Maman.(TribunJakarta.com/TribunJabar)

 

 

Baca Lebih Lanjut
Efek Gebrakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer: Dulu Sulit Tidur, Kini Bangun Pagi
Redaksi
Jejak Digital Aura Cinta yang Debat Dedi Mulyadi Terbongkar, Ngaku Bernama Lady dan Berusia 22 Tahun di Acara Ini
Siti M
Aura Cinta Dibully Usai Debat dengan Dedi Mulyadi, Orang Tua Nangis Menyesal: Nggak Ikhlas!
Nindya Galuh Aprillia
Kang Dedi Mulyadi Bocorkan Sumber Dana untuk Pendidikan Militer bagi Siswa Bermasalah di Jabar
Redaksi
Guru di Nias Tersangka Pemerkosaan Siswi SD Tak Ditahan: Istri Jadi Penjamin
KumparanNEWS
Aura Cinta jadi Bintang Iklan Pinjol, Dedi Mulyadi Klarifikasi Soal Debatnya yang Viral: Dia Sudah Dewasa
Nindya Galuh Aprillia
Aura Cinta Ngaku Jadi Rakyat Miskin saat Debat dengan Dedi Mulyadi, Mantan Kepsek Bongkar Faktanya
Winda Lola Pramuditta
Momen 39 Siswa Berlari Masuk Barak Militer di Purwakarta, Ikuti Pendidikan Karakter ala Dedi Mulyadi
Ramadhan Aji
Bupati Lebak Evaluasi Kepala SD Buntut Minta Ganti Kursi Rusak ke Ortu Siswi
Detik
Cirebon Diusulkan Jadi Daerah Istimewa, Begini Respon Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Tribunnews