BATAM, TRIBUNBATAM.id - Pengantaran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 14.294.716 di Jalan Patimura, Kabil, Batam, dihentikan Pertamina, imbas video viral petugas SPBU lebih melayani pengisian pakai jeriken daripada pengunjung lainnya.
Kondisi ini membuat sejumlah warga yang biasa membeli BBM di SPBU Kabil Batam, terpaksa menempuh jarak lebih jauh untuk mengisi Pertalite.
Mirna, warga Kabil, Nongsa, Batam, mengatakan, sejak pertalite tidak ada di SPBU Kabil, ia harus berkendara lebih jauh lagi untuk mendapatkan Pertalite.
Ia menyebut, selama ini petugas di SPBU Kabil memang lebih mengutamakan pengisian pakai jeriken dibanding pengisian tangki motor pengendara.
"Kadang yang membuat kita kesal itu, pompa pengisian Pertalite untuk motor hanya satu, tapi malah jeriken juga diisi di sana.
Ia mengaku senang kasus dugaan penyimpangan BBM di SPBU Kabil Batam itu diusut polisi.
Hanya saja warga yang menjadi korban. Sebab untuk mendapatkan Pertalite mereka harus menempuh jarak lebih jauh.
"Ya sekarang memang sangat jauh, kalau tidak ke Bandara, pilihannya ke KDA, memang cukup jauh dari Kabil," kata Mirna.
Sanggam, warga Kabil lainnya juga mengaku, selama ini warga Kabil sudah resah dengan ulah petugas SPBU Kabil.
"Kebetulan memang SPBU di Kabil hanya mereka. Jadi antreannya selalu panjang tiap hari, belum lagi ada yang isi pakai jeriken," katanya.
Ia menyebut, pengisian pakai jeriken itu paling banyak dilakukan malam hari.
Ia berharap kasus di SPBU Kabil cepat selesai dan pekerja yang terlibat diberikan hukuman yang setimpal.
"Ya kita sangat senang kasus itu dibongkar polisi, tapi risikonya sekarang kita harus jauh untuk mendapatkan Pertalite," kata Sanggam.
Sementara di lokasi terlibat, garis polisi masih terpasang di pompa nomor dua SPBU Kabil.
Saat ini hanya satu pompa di SPBU Kabil Batam yang digunakan untuk melayani masyarakat. BBM yang tersedia di SPBU pun hanya Pertamax, Dexlite dan Solar.
Pengisian solar dilakukan pagi hari.
Seperti diberitakan sebelumnya, dampak dari video viral pengisian BBM jenis Pertalite di SPBU 14.294.716 di Jalan Patimura, Kabil, 13 karyawan dirumahkan dan satu orang ditahan polisi.
Saat ini SPBU Kabil tetap melayani masyarakat yang ingin mengisi BBM. Hanya saja minyak yang tersedia di SPBU tersebut hanya Dexlite, Pertamax dan Solar.
Foreman SPBU yang ditugaskan sementara di SPBU Kabil, Wiryus, mengatakan saat ini seluruh karyawan yang sebelumnya bekerja di SPBU tersebut dirumahkan.
"Setahu saya semua dirumahkan dan satu orang ditahan polisi, kayaknya di Polda Kepri," kata Wiryus, Senin (5/5/2025) ditemui di lokasi SPBU Kabil Batam.
Wiryus mengatakan, dirinya bersama petugas yang bekerja saat ini merupakan karyawan dari Bandara dan sebagian dari SPBU Seraya.
"Jadi kami ini karyawan copotan dari tempat lain untuk menggantikan kawan-kawan yang dulunya kerja di sini," kata Wiryus.
Dia juga tidak mengetahui persis seperti apa kejadian yang viral di media sosial itu.
Ia menduga, belasan karyawan itu dirumahkan terkait pemeriksaan di Polda Kepri.
"Mungkin mereka masih dipanggil, makanya mereka dibebastugaskan," kata Wiryus.
Sementara untuk penyegelan pompa atau Nozele oleh Polda Kepri dilakukan pada Kamis (1/5/2025).
"Itu disegel setelah video viral itulah, besoknya langsung disegel," kata Wiryus.
Setelah pompa disegel, seluruh karyawan baik dari shift pertama sampai shift tiga langsung dirumahkan
"Sebelumnya ada tiga shift dan jumlah karyawannya 14 orang, jadi semua mereka dirumahkan," kata Wiryus.
Sementara untuk selanjutnya, Wiryus mengatakan tidak tahu menahu apa yang akan dilakukan.
"Ya itu urusan pimpinan lah mereka yang memiliki kebijakan. Kalau kita inikan hanya pekerja dan terima gaji," kata Wiryus. (Tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang)