TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada banyak wedangan atau angkringan terkenal di Solo, Jawa Tengah.

Salah satu wedangan yang legendaris adalah Wedangan Mbah Wiryo.

Wedangan Mbah Wiryo menjadi salah satu ikon kuliner malam yang legendaris dan tetap ramai pengunjung hingga kini.

Sejarah Wedangan Mbah Wiryo

Berdiri sejak tahun 1958, angkringan ini bukan hanya tempat makan, tetapi juga menjadi ruang nostalgia, tempat berkumpul lintas generasi, dan simbol kehangatan khas wong Solo.

Berbeda dari angkringan keliling yang menggunakan gerobak dorong, Wedangan Mbah Wiryo menetap dalam bentuk warung sederhana di Sondakan, Laweyan, Solo.

Lokasinya sangat strategis, hanya beberapa ratus meter dari Stasiun Purwosari, membuatnya mudah dijangkau baik oleh warga lokal maupun pelancong.

Memasuki warung ini, suasananya khas dan sederhana.

Di sisi kiri warung, terdapat area khusus untuk meracik aneka wedang dan memanggang lauk-pauk.

Meja dan bangku panjang tersusun rapi, menjadi saksi banyak obrolan ringan hingga pertemuan hangat.

Di atas meja, beragam lauk khas angkringan tersaji menggoda: sate kikil, telur pindang, tempe bacem, gemblong, hingga nasi kucing dengan sambal pedas dan lauk sederhana yang selalu bikin kangen.

Dari Ayah ke Anak: Warisan Cita Rasa

Angkringan ini kini dikelola oleh generasi kedua dari keluarga Mbah Wiryo.

Sampai saat ini anak Mbah Wiryo menjaga kualitas rasa dan teknik memasak.

Uniknya di sini kebanyakan makanan bukanlah titipan, sebab pemilik memilih masak sendiri dari sate kikil, jadah, ketan, sampai nasi bandeng.

Wedangan satu ini selalu dipadati antrean pengunjung yang tak pernah putus, apalagi saat malam minggu.

Wedangan Mbah Wiryo memiliki sederet menu makanan dan minuman yang melegenda.

Mulai dari Wedang Jahe, Teh Jahe, Kopi Jahe, hingga Susu Jahe.
Kemudian ada jadah atau gemblong, telur pindang, dan sate kikil

Berminat cicipi kuliner legendaris ini? Sambangi Wedangan Mbah Wiryo yang berada di  Jl. Perintis Kemerdekaan No.25, Purwosari, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57147.

(*)

Baca Lebih Lanjut
Restoran Legendaris hingga Milik Tokoh Terkenal Ini Berakhir Bangkrut
Detik
Nasi Kandar yang Banjir Kuah Kari Khas Penang Ada Sejak Abad 19
Detik
Es Pisang Ijo Sultan! Setampah Harganya Rp 1 Jutaan
Detik
Bersahabat Sejak Lama, Rieta Amilia dan Desiree Tarigan Tak Pernah Bersaing dalam Usaha Kuliner
Ragillita Desyaningrum
PNM Hentikan Proses Lelang SHM Mbah Tupon di Bantul, Tawarkan Bantuan Hukum
Timesindonesia
Solo Menari 2025, ketika Hampir 2.000-an Penari Beratribut Daun Goyang Solo pada Hari Tari Sedunia
Moh. Habib Asyhad
Dugaan Mafia Tanah di Kasus Mbah Tupon, BPN Bantul Beber Kronologi dan Langkah Penanganan
Timesindonesia
Festival Kuliner di Bogor Hadirkan Jajanan Kue Leker sampai Oyster
KumparanFOOD
Percampuran Budaya Dalam Kuliner Melayu yang Unik dan Lezat
Detik
Kabar Baru Kasus Mbah Tupon Korban Mafia Tanah
KumparanNEWS