TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kecelakaan maut di Batam dekat Simpang Tiga Tiban Center pada Jumat (2/5) sore menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat para korban.
Ada duka yang nyata dirasakan mereka yang ditinggalkan dalam kecelakaan maut di Batam tersebut.
Salah satu korban tewas dalam kecelakaan maut di Batam itu, Kristian Natanael Parhusip bin Leonardus Parhusip atau akrab disapa Ope dikenal sebagai pribadi hangat, ramah dan mudah bergaul.
Kepergiannya yang mendadak membuat orang-orang terdekatnya terpukul.
"Baru tadi malam dia masih main ke tempat kami. Sorenya sudah nggak ada. Nggak nyangka Ope pergi secepat ini," kata seorang rekan di komplek tempat tinggalnya di Cipta Land, Minggu (4/5/2025).
Ope bekerja sebagai buruh bongkar muat di kawasan Batuampar.
Saat kecelakaan terjadi, ia tengah dalam perjalanan pulang bersama adiknya.
"Gimana ya jelasinnya, dia itu sopan dan tulus, becanda ya sewajarnya juga. Si Ope ini anaknya ringan tangan, gampang akrab, selalu nyambung kalau ngobrol. Dia bisa bikin suasana jadi hidup," kenangnya lagi.
Kini teman nongkrong satu kompleknya telah tiada.
Bahkan saat kejadian, teman seumuran Ope ini juga setia menunggu di kamar jenazah saat pamulasaran hingga dibawa ke rumah duka.
Tak hanya Ope, kecelakaan tersebut juga menimpa sang adik Roy, dan seorang pelajar SMP Negeri 25 Batam, Muhammad Hafizh dan ayahnya.
Ia dibonceng ayahnya, sepulang sekolah, ketika musibah terjadi.
Saat ketiganya masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)