Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) melaporkan perkiraan tingkat pengangguran pada 2024. Untuk wilayah Asia Tenggara atau ASEAN, Indonesia masuk kategori tertinggi.
Menurut data IMF, rata-rata tingkat pengangguran tahun 2024 berdasarkan tujuh negara di Asia Tenggara adalah 3,29 persen. Perkiraan ini dikumpulkan dari data tahun 1980 hingga proyeksi tahun 2028.
Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi di Asia Tenggara, menurut laporan IMF tahun 2024. Persentase tingkat penganggurannya mencapai 5,2 persen, lebih tinggi dari rerata 3,29 persen.
Berikut daftarnya, dikutip dari The Global Economy.
1.
2. Brunei - 4,9% (2011-2028)
3. Filipina - 4,37% (1985-2028)
4. Malaysia - 3,53% (1985-2028)
5. Vietnam - 2,06% (1990-2028)
6. Singapura - 1,9% (1980-2028)
Melansir World Population Review, tingkat pengangguran didefinisakan sebagai persentase pekerja yang sedang mencari kerja, tidak bekerja, dan belum memiliki pekerjaan. Meningkatnya tingkat pengangguran bisa dipengaruhi oleh resesi ekonomi, pasar kerja menurun, dan gejolak seperti efisiensi.
Selain IMF, World Bank Data juga melaporkan tingkat pengangguran termasuk untuk wilayah Asia Tenggara. Menurut data ini, Brunei menjadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi dengan 5,2% (per 2022).
Malaysia dan Singapura menyusul di peringkat kedua serta ketiga. Sementara Indonesia di peringkat keempat dengan 3,5%.
Berikut daftarnya.
\n1. Brunei - 5,2% (2022)
2. Malaysia - 3,9% (2022)
3. Singapura - 3,6% (2022)
4. Indonesia - 3,5% - (2022)
5. Filipina - 2,6% (2022)
6. Timor-Leste - 2% (2022)
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis November 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia per Agustus 2024 yakni 4,91 persen.
Pengangguran yang dimaksud yakni penduduk usia 15 tahun ke atas yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan; mempersiapkan usaha baru; sudah diterima bekerja/sudah siap berusaha tetapi belum mulai bekerja/berusaha; atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa).
Sementara TPT merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, tingkat pengangguran di perkotaan lebih tinggi yakni 5,79 persen, sedangkan di daerah perdesaan sekitar 3,67 persen.