Penggemar serial dan film di Netflix, ada kabar yang mungkin bikin sedikit was-was. Raksasa streaming ini dilaporkan berencana untuk kembali menaikkan harga paket berlangganannya secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Langkah ini disebut-sebut sebagai bagian dari strategi Netflix untuk mencapai target keuangan yang sangat ambisius.
Menurut laporan 9to5Mac, Netflix tidak main-main dalam menetapkan tujuan finansialnya hingga tahun 2030. Salah satu target utamanya adalah menggandakan nilai perusahaan di pasar saham. Saat ini, valuasi Netflix mendekati USD 500 miliar, dan mereka ingin melipatgandakannya menjadi USD 1 triliun dalam kurun waktu lima tahun saja!
Tak berhenti di situ, Netflix juga membidik target untuk menggandakan pendapatannya pada tahun 2030 mendatang.
Bagaimana cara Netflix mencapai target fantastis tersebut? Analis menyebutkan, cara paling sederhana dan efektif yang kerap diandalkan Netflix adalah dengan menaikkan biaya langganan bulanan para penggunanya.
Meskipun Netflix punya cara lain untuk menggenjot pendapatan - seperti menjaring pelanggan baru, memperbesar porsi bisnis iklan yang relatif baru, merambah pasar negara baru, atau menambahkan fitur ekstra seperti cloud gaming - opsi-opsi ini seringkali membutuhkan investasi, usaha, dan waktu yang lebih signifikan dibandingkan sekadar menaikkan tarif.
Langkah Netflix ini mungkin terinspirasi dari platform lain seperti Spotify atau YouTube. Keduanya sukses mengembangkan bisnis di luar layanan inti mereka. Spotify merambah podcast dan buku audio, sementara YouTube menawarkan paket bebas iklan (Premium) dan layanan TV streaming.
Netflix sendiri juga tak tinggal diam. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka terus merombak struktur paketnya. Kini tersedia pilihan paket lebih murah dengan dukungan iklan, paket standar, hingga paket premium dengan benefit dan harga yang berbeda-beda. Kabar terbaru menyebutkan, pelanggan di Amerika Serikat (AS) kemungkinan akan merasakan kenaikan harga lagi mulai tahun 2025.
Melihat ke belakang, Netflix memang tidak pernah malu-malu untuk menaikkan harga. Tengok saja pasar AS, dalam rentang waktu 10 tahun (2015-2025), harga paket termahal mereka sudah melonjak lebih dari dua kali lipat!
Pola yang mungkin diterapkan adalah menahan harga selama sekitar 12 hingga 15 bulan, lalu mengereknya lagi atau bahkan meluncurkan tingkatan paket baru yang lebih premium (dan lebih mahal).
Mengapa Netflix berani melakukannya? Jawabannya cukup simpel: karena pelanggan terbukti rela membayar lebih dan terus berlangganan. Selama pelanggan masih menerima harga baru tersebut, kecil kemungkinan Netflix akan menghentikan strategi kenaikan harganya.
Mengapa Netflix berani melakukannya? Jawabannya cukup simpel: karena pelanggan terbukti rela membayar lebih dan terus berlangganan. Selama pelanggan masih menerima harga baru tersebut, kecil kemungkinan Netflix akan menghentikan strategi kenaikan harganya.