-

Tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Di momen tersebut, siswa dapat mengekspresikan semangat menuntut ilmu lewat puisi.

Puisi menjadi salah satu cara paling indah untuk mengungkapkan rasa hormat, harapan, dan refleksi atas pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa. Puisi-puisi ini dapat menjadi cerminan dari semangat Hardiknas yang tak pernah padam.

Berikut contoh-contoh puisi bertema pendidikan sebagaimana dikutip dari buku Pijar Antologi Puisi Pendidikan oleh Unika Soegijapranata, Pembelajaran Puisi, Apresiasi dari dalam Kelas oleh Supriyanto (2020), dan Renungan: Antologi Sayembara Puisi Guru oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kalimantan Barat (2015).

Kumpulan Puisi untuk Hari Pendidikan Nasional 2025

1. Buku

Karya: Erni Ristyanti

Buku...
Kau adalah sumber ilmu.
Dimana aku belajar dan membaca
Dari aku tak tahu sampai tahu

Buku...
Kau adalah jendela ilmu
Jendela menuju kehidupan yang lebih sukses
Menuju kehidupan yang lebih indah
Halaman demi halaman demi halaman
Lembar demi lembar
Kubaca dengan serius
Hingga aku lupa waktu

Terima kasih
Engkau temaniku
Dari kecil hingga besar
Tuk menggapai cita-citaku

2. Teratai

Karya: Sanusi Pane

Kepada Ki Hajar Dewantara
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun bersemi Laksmi mengarang
Biarpun dia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia

Oh Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau pun turut menjaga zaman

3. Ajari Aku

Karya: Ilham

Di waktu kecilku, aku ingin kau...
Ajari aku membaca, agar aku bisa melihat dunia
Ajari aku bicara, agar aku bisa merangkai kata
Ajari aku menulis, agar aku bisa menyusun aksara
Pada saat aku bisa melihat dunia,
Merangkai kata,
Menyusun aksara,

Aku ingin kau...
Ajari aku menapak, agar aku tidak salah haluan
Ajari aku berhitung, agar aku menempuh untung
Ajari aku membagi, agar aku bisa berbagi
Ajari aku bernyanyi, agar hidupku tidak terasa sunyi

Dan jangan kau lupa
Ajari aku juga mengaji, agar hidupku penuh arti
Aku tidak ingin hidupku di sana terasa sepi

Jangan pula kau lupa
Ajari aku sembahyang, agar aku mengenal Tuhan
Aku tidak ingin selalu mengejar bayang-bayang
Ku ingin di akhir cerita menjadi hamba tersayang
Kau telah mengukir prestasi
Yang takkan hilang di telan zaman

4. Wasiat Seorang Guru

Karya: Trihartati

Anakku, ini wasiatku
Bila cintamu pada ilmu telah menyatu
Buktikan kau mampu berburu
Ke tengah rimba raya
Susuri jalan belukar

Jangan tersesat dalam putus asa
Bila pagi tantanglah matahari
Kau harus lebih dahulu menepati janji
Menjemput cahaya-Nya
Kala terik matahari mendidihkan ubun-ubun

Berpikirlah pada kesungguhan
Hiduplah untuk berjuang
Dan ketika petang merambang
Ingatlah ilmu tak akan datang
Maka jemput dengan pencarian

Inilah wasiatku, anakku
Sebelum batang waktu menua
Sebelum hilang nyawa
Berbekallah dengan ilmu yang berguna
Ayunlah langkah menuju cita mulia

5. Puisi Matematikaku

Karya: Yulianti Sri Rahayu

Ada lagu anak: "Satu di tambah satu sama dengan dua
dua ditambah dua sama dengan empat"
"Anak ayam turun sepuluh mati satu tinggal sembilan
Anak ayam turun sembilan mati satu tinggal berapa?"

Wahai kawanku!
Mari kita lakukan perkalian
Bilangan positif dikali bilangan positif adalah positif
Bilangan positif dikali bilangan negatif adalah negatif
Bilangan negatif dikali bilangan positif adalah negatif
Bilangan negatif dikali bilangan negatif adalah positif

Kawanku sekalian!
Jika positif adalah benar dan negatif adalah salah, maka mari kita terapkan dalam hidup ini perkalian di atas.
Jika perbuatan si A benar kita mengatakan benar maka tindakan itu adalah benar
Jika perbuatan si A benar kita mengatakan salah maka tindakan itu adalah salah
Jika perbuatan si A salah kita mengatakan benar maka tindakan itu adalah salah
Jika perbuatan si A salah kita mengatakan salah maka tindakan itu adalah benar
Oh Ya?
Camkan itu baik-baik.

6. Para Pelajar

Karya: Elfrida Octaviani

Kami tumbuh untuk Indonesia
Kami hidup untuk Indonesia
Kami berdiri untuk Indonesia
Kami mati untuk Indonesia
Tidak semata mata kami hanya meminta
Dengan jeritan dan ronta
Tapi kami juga mengalirkan
Ilmu sebagai terapan yang meringankan
Malam tergelap tepat sebelum fajar
Rintangan dan halangan selalu mengajar
Esa hilang dua terbilang
Tak akan ada harapan yang hilang

7. Pahlawan Pendidikanku

Karya: Roberta Nurlita

Dahulu ku tak tahu menahu tentang arti dunia ini
Aku tak tahu apa itu garis ataupun kata
Dulu sangatlah hampa tak ada coretan di kertas
Aku tak tahu harus diisi apa si kertas itu

Dulu hanya ada bermain sampai sang surya mulai terbenam
Tapi kini dunia sudah diselimuti warna-warni
Tentunya warna yang begitu indahnya sampai mata ini terkesan saat melihatnya
Tentang si kertas yang penuh akan garis dan coretan
Tentang warna yang harus kulukis di atas kertas
Juga tentang kata yang perlahan mulai ku baca

Terima kasih pada pahlawan kuucapkan
Untuk semua pahlawan pendidikan di negeri ini
Pendidikanlah yang membuatku mengenal anganku
Anganku di mana kata pahlawan itu harus kugapai sampai ke langit

Kaulah pelita kehidupanku
Yang senantiasa menerangi diriku untuk menggapainya
Untuk menjalani hidupku menjadi lebih bermakna
Terimakasih sekali lagi kuucapkan atas pengabdianmu
Akan kubuktikan dengan menjadi penerusmu
Negri ini harus dipenuhi oleh orang-orang sepertimu
Supaya tak ada lagi anak bersedih tak bisa membaca
Supaya Negri ini tak lagi menangis akan sepinyapenerusnya
Kelak kau akan bangga para pahlawanku
Atas jasa-jasamu menciptakan banyak pahlawan baru untuk negeri ini

8. Aku Rela Dididik

Karya: David Aribowo

Aku rela kau tegur demi kesabaranmu
Aku rela belajar giat karena nasihatmu
Aku rela dididik karena saranmu
Aku tidak rela untuk mencontek karena janjimu
Kau rela mendidikku untuk merubah hidupku
Kau rela membimbingku meskipun aku bandel
Kau rela menyayangiku meskipun aku letih
Kau rela memberi jasa untuk beragam masa depan muridmu

9. Ilmu Please Stand by Me

Karya: Indra Haksari

Saat malam tak juga bertemu mimpi dan segelas kopi tak cukup untuk menemani
Ah ilmu... mengapa engkau sulit kurangkai di sini engkau seakan melayang dan ingin pergi...
Kalau sudah begini, siapa sebenarnya yang tak mau mengerti?
Aku yang terlalu bodoh tak terajari
Guruku yang gagal memaparkan metodologi atau kamu yang terlalu tinggi tak mampu kuikuti...

Ayolah ilmu... bila kamu terus menari dan berlari aku jadi takut berjumpa mentari pagi mengalirlah sejenak di sini
supaya aku mampu duduk tegak di bangku uji
Akhirnya kucoba menyelamimu lagi
Di antara tumpukan kertas berdebu kutelusuri hingga aku mengerti, bukan seperti merapal mantra tak berarti
tapi engkau pun butuh untuk dipahami...

10. Impianku

Karya: Herlinda Ayu

Aku telah menempuh pendidikan
Dari TK hingga sarjana sekarang

Banyak orang yang semangat berjuang
Membantuku melewati halang rintang
Bapak, ibu orang tua ku
Bapak, ibu guru ku
Yang telah semangat mengajariku
Dengan ikhlas tanpa ragu
Kini betapa indah kurasakan
Saat impian tidak lagi di angan
Tidak sia-sia pengorbanan
Menjadikanku tau arti perjuangan



Baca Lebih Lanjut
Rayakan Hari Pendidikan Nasional, TikTok Bagikan Konten Edukasi dan Informatif
Christine Tesalonika
10 Contoh Soal UTBK SNBT 2025 Pengetahuan dan Pemahaman Umum, Ada Trik Menjawabnya!
Detik
10 Contoh Soal UTBK SNBT 2025 Materi Penalaran Deduktif, Lengkap dengan Pembahasan!
Detik
6 Lagu Wajib Nasional yang Cocok untuk Upacara Hardiknas 2025
Wahyu Gilang Putranto
6 Lagu Wajib Nasional yang Cocok untuk Upacara Hardiknas 2025
Tribunnews
10 Contoh Soal UTBK SNBT 2025 Materi Penalaran Kuantitatif, Berhitung Lagi Yuk!
Detik
Disrupsi Teknologi Jadi Tantangan Dunia Pendidikan, Menko PMK Beri Pesan Ini
Detik
Dosen ITB Jadi Lulusan Tercepat dan Termuda S3 UGM, Ini Kisah Dewi Agustiningsih
Detik
Kumpulan Soal Olimpiade Sains Nasional OSN Matematika SMP 2025 dan Kunci Jawabannya
Putri Kusuma Rinjani
PIK Nite Run 2025, Ajang Lari Malam Penuh Warna di PIK2, Catat Tanggalnya!
Tribunnews