Bupati Lebak Hasbi Jayabaya melakukan mediasi kasus orang tua siswi mengganti kursi rusak di SDN 2 Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten. Kedua pihak disebut sudah berdamai.

Hasbi awalnya meminta pihak sekolah dan orang tua siswi menjelaskan kronologi kasus itu. Hasbi juga membaca isi pesan di grup WhatsApp (WA) yang menjadi awal mula polemik.

Menurut Hasbi, pihak sekolah keliru menyampaikan imbauan melalui grup WA. Selain itu, tidak ada aturan orang tua siswa dibebani penggantian fasilitas sekolah yang rusak.

"Untuk operasional sekolah, termasuk bangku, itu dari dana BOS, jadi tidak boleh kepala sekolah meminta penggantian," Hasbi kepada wartawan, Selasa (30/4/2025).

Hasbi mengaku khawatir peristiwa ini membuat trauma para pelajar.

Padahal, kata Hasbi, sifat alamiah siswa sekolah dasar (SD) memang senang bermain.

"Biasalah waktu kita sekolah naik-naik, naik ke kursi, ke meja. Yang saya khawatirkan anaknya jadi trauma nggak mau sekolah. Mental anak kecil belum seperti orang dewasa kan," tuturnya.

Hasbi akan melakukan evaluasi kepada pihak sekolah. Dinas terkait juga diminta melakukan pembinaan dan pengawasan agar kasus serupa tidak kembali terjadi.

"Nanti saya evaluasi Ibu Pipih sebagai kepala sekolah. Sudah ada dana BOS masih minta langsung kepada Ibu (orang tua murid)," pungkasnya.

Sebelumnya, orang tua seorang siswi SD di Pasir Tangkil, Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten, mengaku diminta mengganti meja dan kursi yang rusak di kelas. Dinas Pendidikan Lebak menjelaskan kasus ini hanya salah paham.

Orang tua siswi bernama Arta Grace (35) mengaku menggotong meja dan kursi yang baru dari rumahnya untuk diserahkan ke pihak sekolah pada Senin (28/4). Satu set meja dan kursi itu dibelinya lewat toko online seharga Rp 400 ribu.

"Kepala sekolah minta mengganti meja dan kursi yang rusak lewat grup WhatsApp yang berisi dewan guru dan wali murid," kata Arta kepada wartawan, Selasa (29/4).

Orang tua siswi bernama Arta Grace (35) mengaku menggotong meja dan kursi yang baru dari rumahnya untuk diserahkan ke pihak sekolah pada Senin (28/4). Satu set meja dan kursi itu dibelinya lewat toko online seharga Rp 400 ribu.

"Kepala sekolah minta mengganti meja dan kursi yang rusak lewat grup WhatsApp yang berisi dewan guru dan wali murid," kata Arta kepada wartawan, Selasa (29/4).

Baca Lebih Lanjut
Viral Siswi SD Hilang di Cinere, Polisi Pastikan Bukan Kasus Penculikan
Detik
Modus Dukun Cabul Perdayai Siswi SD di Mojokerto, Alasan Ritual Jamaah Doa Berdua di Dalam Kamar
Dyan Rekohadi
TransJakarta Lebarkan Sayap ke Daerah Penyangga Jakarta
Detik
5 Aksi Ganti Rugi Gegara Makanan yang Unik hingga Bikin Kesal
Detik
Antonio Rudiger Terancam Hukuman Larangan Main 12 Laga Buntut Lempar Es ke Wasit
KumparanBOLA
Ibu Minta Maaf Karang Cerita Anaknya Hilang di Cinere Depok
Detik
TransJ Uji Coba 6 Rute di Bodetabek, Ada Sawangan hingga Karawaci
Detik
Kebakaran di Kota Langsa, Total 6 Rumah Warga Terbakar dan 3 Di Antaranya Rusak Berat
Nur Nihayati
Aksi Pencabulan Dukun di Mojokerto ke Anak di Bawah Umur Terbongkar, Korban Diancam dengan Perceraian Orang Tua
Siti M
Pendaftaran Peserta OSN SD 2025 Ditutup 25 April, Berikut Syarat dan Jadwalnya
Tribunnews