Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) menemukan kecurangan pada Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 sesi 1 sampai 12. Salah satu temuannya adalah mayoritas pengguna joki UTBK SNBT 2025 memilih Fakultas Kedokteran.
Seperti diketahui, pelaksanaan UTBK SNBT 2025 tahun ini dilaksanakan dalam satu gelombang saja. Tes telah dimulai pada 23 April hingga 5 Mei 2025.
Persaingan ketat membuat beberapa calon mahasiswa baru memilih cara curang demi mengamankan kursi di PTN impian. Panitia SNPMB menemukan jika pada sesi 1 sampai 12, ada kurang lebih 20 peserta UTBK yang curang dan melibatkan kurang lebih 10 joki.
Uniknya, mayoritas peserta yang curang memilih Fakultas Kedokteran, salah satu bidang studi terfavorit setiap tahunnya.
"Yang menarik dan yang bermasalah ini, mayoritas pilihan prodi adalah Fakultas Kedokteran," ungkap Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok, dalam Konferensi Pers Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan UTBK 2025 Sesi sampai dengan Sesi 12, di Auditorium Gedung Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Eduart membeberkan jika para peserta membayar uang operasional kepada penjoki. Apabila berhasil lulus, maka mereka akan membayar lebih.
"Kalau tidak lulus ya operasional tadi hangus," ungkap Eduart.
Melihat fenomena ini, Eduart mengimbau kepada seluruh peserta UTBK dan orang tua untuk tidak berlaku curang.
"Kami itu ingin konsentrasi memberikan soal yang baik, memberikan proses seleksi yang baik, bukan harus berhadapan dengan proses kecurangan seperti ini.
Eduart menjelaskan jika ada peserta dan orang tua sebagai pasar atau memanfaatkan layanan joki UTBK.
"Andaikan saja peserta dan orang tua tidak menggunakan layanan dan cara seperti ini, pasti tidak akan laku. Ini yang perlu digaris bawahi," tutupnya.
Eduart menjelaskan jika ada peserta dan orang tua sebagai pasar atau memanfaatkan layanan joki UTBK.
"Andaikan saja peserta dan orang tua tidak menggunakan layanan dan cara seperti ini, pasti tidak akan laku. Ini yang perlu digaris bawahi," tutupnya.