TRIBUNNEWS.COM - Pemain tengah papan atas, Paul Pogba, bersiap kembali ke lapangan hijau.

Paul Pogba hampir selesai menjalani sanksi larangan bermain selama dua tahun akibat kasus doping yang mendera.

Tak perlu waktu lama bagi Pogba mencari klub baru.

Beberapa tim mengantre mendapatkan jasa pemain yang kini sudah berusia 32 tahun tersebut.

Salah satu tim yang paling santer mendekati Pogba adalah DC United.

Kontestan Major League Soccer atau Liga Amerika Serikat itu pede bisa menggaet Pogba.

Dikutip dari Sportbible, DC United memiliki hak khusus untuk menjajaki transfer Paul Pogba ke MLS.

Mereka akan memaksimalkan hak itu untuk benar-benar mendapatkan pemain berkebangsaan Prancis.

Tim ibu kota Amerika Serikat itu sangat yakin bisa mendaratkan Pogba.

Mereka mencium ketertarikan Pogba menghabiskan karier di negeri Paman Sam.

Pasalnya ia beberapa kali menyempatkan nonton pertandingan MLS secara langsung.

DC United akan memanfaatkan itu untuk membujuk sang pemain datang ke District of Columbia.

Andai rencana itu terwujud, para peserta Liga Amerika Serikat akan bertambah was-was.

Kualitas seorang Paul Pogba sekiranya bisa mengangkat derajat DC United di peta persaingan MLS.

Tak terkecuali Lionel Messi bersama Inter Miami yang dibuat repot.

Messi mesti memikirkan bertambahnya pesaing untuk mendapatkan trofi liga yang didamba.

Sebelum adanya Pogba saja Inter Miami sudah cukup kelimpungan menghadapi lawan-lawan lainnya.

Dengan adanya eks pemain Manchester United itu, persaingan di MLS akan bertambah ketat.

Terlepas dari itu, kembalinya Paul Pogba ke lapangan hijau menjadi kabar yang cukup besar.

Sebagaimana diketahui, Paul Pogba resmi dijatuhi hukuman larangan empat tahun bermain sepakbola buntut kasus doping yang menimpanya.

Pengadilan Anti-Doping Nasional Italia (TNA) menerima permintaan Kantor Kejaksaan Anti-Doping dan menjatuhkan larangan tersebut pada Kamis (29/2/2024).

Pogba dipastikan disanksi empat tahun, sehingga baru akan bermain lagi pada 2028 mendatang, saat usianya menginjak 35 tahun.

Untuk diingat, kasus Paul Pogba bermula saat ia gagal dalam tes doping pada 20 Agustus 2023 setelah pertandingan pembuka Serie A musim ini antara Juventus dan Udinese.

Saat itu, Pogba tak bermain dan hanya duduk di bangku cadangan saja, terlilih secara acak untuk melakukan tes.

Hasil tes menunjukkan kegagagalan dan pada 11 September Paul Pogba mendapat skorsing sementara kasus itu. Dia tidak berlatih bersama rekan satu timnya di Juventus sejak saat itu.

Gajinya juga dipotong menjadi sekitar €2.400 per bulan, sesuai kesepakatan kolektif antara klub dan asosiasi pesepakbola.

Setelah itu, pria Prancis tersebut menjalani tes ulang untuk memastikan bahwa dia tidak mengonsumsi zat terlarang apa pun. Namun sampel kedua dari Pogba juga ternyata positif.

Pemain 30 tahun itu dinyatakan mengonsumsi obat yang mengandung DHEA yang merupakan obat anti penuaan atau 'hormon remaja', dan bukan testosteron sintetis.

DHEA sebenarnya ada di dalam tubuh secara alamiah karena juga diproduksi oleh tubuh untuk menunjang kinerja fisik dan kekuatan otot.

Namun DHEA juga dapat diproduksi di laboratorium dan dijual dalam bentuk tablet, kapsul, bubuk, krim topikal, atau gel dalam suplemen atau sebagai obat.

Pogba lantas mengajukan banding yang diterima pihak terkait.

Alhasil hukumannya dikurangi menjadi larangan bermain selama 18 bulan saja.

(Guruh)