TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pelatih Barcelona, Hansi Flick, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setelah timnya meraih kemenangan dramatis 3-2 atas Real Madrid di final Copa del Rey, Minggu (27/4/2025) dini hari tadi. Kemenangan ini diraih melalui perpanjangan waktu, memperpanjang rekor Barcelona dengan koleksi 32 gelar Copa del Rey.

Dikutip dari Reuters, Flick mengatakan para pemainnya layak merayakan momen ini tanpa perlu khawatir soal laga semifinal Liga Champions melawan Inter Milan yang sudah menanti pada Rabu (30/4) mendatang.

"Ini malam yang benar-benar sempurna," ujar Flick dalam konferensi pers pada Minggu dini hari.

"Saya sangat bangga. Luar biasa melihat bagaimana mereka berjuang, tidak pernah menyerah.

Semua, baik klub maupun fans, patut berbangga dengan tim ini.
Memenangkan trofi di laga El Clasico selalu terasa spesial. Saya senang untuk para pemain dan ribuan fans yang hadir di stadion, mereka pantas mendapatkan ini," tambahnya.

Flick menegaskan, setelah merayakan kemenangan ini, fokus tim adalah memulihkan kondisi fisik demi menjaga peluang meraih treble winner musim ini. "Treble itu mungkin, tapi kami harus terus bekerja keras," katanya.

Barcelona tampil gemilang musim ini. Ini menjadi kemenangan ketiga secara beruntun atas Madrid, setelah sebelumnya menghajar rival abadinya 4-0 di Santiago Bernabeu pada Oktober lalu dalam ajang LaLiga, dan 5-2 di final Piala Super Spanyol di Arab Saudi, Januari silam.

Sejak akhir Desember, Barcelona belum terkalahkan di kompetisi domestik, bahkan disebut-sebut memainkan salah satu performa terbaik di Eropa musim ini.

Blaugrana kini memimpin klasemen LaLiga dengan 76 poin, unggul empat angka dari Real Madrid.

Setelah menghadapi Inter di Liga Champions, Barcelona akan bertemu tim juru kunci Valladolid, sebelum kembali berduel melawan Real Madrid dalam laga LaLiga pada 11 Mei yang bisa menjadi penentu gelar juara.

Flick menilai, kunci sukses Barcelona musim ini adalah sikap dan fokus para pemainnya. Ia yakin tim ini bisa meraih lebih banyak prestasi asalkan tetap rendah hati.

"Sejak awal saya datang, bersama para asisten, kami ingin menciptakan atmosfer yang positif di ruang ganti," jelas Flick.
"Saya ingin menunjukkan kepada para pemain bahwa mereka bisa menikmati permainan sambil tetap tampil di level tertinggi.

Atmosfer di ruang ganti itu kunci. Itu memberi kepercayaan diri besar. Semua pihak berperan: staf, pemain, semua memiliki mentalitas fantastis. Lihat saja bagaimana mereka bangkit dalam pertandingan tadi — kemampuan untuk berpikir positif dan membalikkan keadaan sungguh luar biasa." (*)

(*)