Penampakan Parasit Pengisap Darah Menempel di Kepala Ikan Ekor TikusKumparan | 26/04/2025 12:20:02
Sebuah rekaman yang dibagikan di Facebook oleh Schmidt Ocean Institute memperlihatkan sepasang parasit pengisap darah menempel di kepala ikan ekor tikus laut dalam.
Parasit tersebut diketahui merupakan copepoda, sejenis krustasea kecil.
Dua copepoda, yang memiliki kantung telur panjang di bagian belakang, menempel di kedua sisi kepala ikan.
“Mereka memakan darah dan cairan dari inangnya menggunakan bagian mulut pengikis,” kata James Bernot, ahli biologi evolusi di Smithsonian National Museum of Natural History kepada Live Science.
Para ilmuwan merekam video di kedalaman 489 meter selama ekspedisi untuk meneliti dasar laut dan keanekaragaman hayati Kepulauan Sandwich Selatan, rangkaian 11 pulau vulkanik sub-antartika di Samudra Atlantik Selatan.
Copepoda tersebut merupakan spesies yang disebut Lophoura szidati, menempel pada kepala ikan ekor tikus dari genus Macrourus.
Macrourus umumnya dikenal sebagai grenadier atau rattail karena kepalanya yang besar dan ekornya yang ramping.
Ikat laut dalam yang tersebar luas ini menempati perairan dingin di Samudra Atlantik Utara dan Selatan, serta Samudra Selatan yang berbatasan dengan perairan Antartika, dan dapat ditemukan di kedalaman 400 hingga 3.185 meter di bawah permukaan air.
Informasi tentang parasit ikan laut dalam di perairan Antartika masih sangat sedikit, tapi L. szidati adalah salah satu parasit paling umum yang ditemukan pada spesies Macrourus di wilayah ini. L. szidati sendiri merupakan bagian dari famili Sphyriidae. Parasit tersebut telah diamati menggunakan bagian mulutnya untuk melubangi tubuh berbagai jenis ikan dan memakan jaringan otot inangnya.
"Copepoda ini adalah mesoparasit, artinya mereka sebagian berada di dalam dan sebagian lagi di luar inangnya," kata Bernot. "Dalam video tersebut, bagian tengah dan belakang copepoda mencuat keluar dari ikan, sedangkan bagian depan atau ujung kepala tubuhnya tertanam di dalam ikan."
Parasit copepoda memiliki beberapa tahapan dalam siklus hidupnya, dan biasanya menemukan inang saat masih dalam tahap larva. Mereka mengubur diri di dalam kulit inang dan mulai makan.
Selama masa tersebut, mereka bermetamorfosis dan mengembangkan penahan anterior yang berfungsi sebagai jangkar agar tetap melekat pada inangnya saat mereka tumbuh dewasa. Video menunjukkan setiap parasit membawa sepasang kantung berisi ratusan telur.
“Copepoda secara mengejutkan merupakan induk yang baik bagi invertebrata. Mereka membawa telur dalam kantung yang menempel di tubuhnya hingga telur menetas menjadi larva nauplius yang berenang dan akan berganti kulit melalui beberapa tahap larva dan akhirnya menemukan inangnya sendiri,” kata Bernot.
Sangat sedikit yang diketahui tentang siklus dan umur dari parasit ini. Yang pasti, mereka akan tetap melekat pada ikan selama beberapa bulan sampai tumbuh dewasa. Bahkan, setelah parasit mati, sisa-sisa kepala yang tertanam di tubuh ikan masih dapat ditemukan selama bertahun-tahun.
Baca Lebih Lanjut
Niat Cari Ikan, Malah Kena Jerat Hukum: Dua Nelayan Sikka Ditangkap
Timesindonesia
8 Minuman untuk Membersihkan Ginjal Secara Alami
Detik
DLH Bogor Ungkap Hasil Temuan soal Viral Ikan-ikan Mati di Situ Rawa Jejeg
Detik
Viral Ikan-ikan di Situ Rawa Jejeg Mati Diduga Tercemar, DLH Bogor Telusuri
Detik
Ternyata Ini yang Dirasakan Tubuh saat Tekanan Darah Naik
Detik
Hadapi Musim Kemarau, Disperikan Banyuwangi Bagikan Tips Bagi Pembudidaya Ikan
Timesindonesia
Heboh Restoran Dituduh Jorok Gegara Jemur Ikan di Luar Ruangan
Detik
5 Cara Mengusir Tikus dari Rumah, Bisa Dicoba Nih!
Detik
Sambalan Ikan Sungai Brantas di Warung Cak Mail Jombang, Bikin Lidah Bergoyang
Timesindonesia
Mahasiswa S3 Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Indekos Sleman