TRIBUN-MEDAN.com - Pengakuan mengejutkan dokter forensik yang menangani jasad mutilasi SA (19), yang diduga dibunuh pacarnya, Mulyana alias ML (23), di area perkebunan karet yang sepi.

Sebelumnya Mulyana mengaku jika aksi kejamnya membunuh dan memutilasi jasad SA lantaran kesal didesak untuk tanggung jawab karena sang pacar hamil.

Namun, fakta baru terungkap dari hasil autopsi jasad korban di mana dokter tak menemukan ada janin dalam rahim korban.

Diketahui, insiden pembunuhan yang dilakukan asal Kecamatan Gunung Sari tersebut terjadi di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.

Jasad SA kali pertama ditemukan oleh seorang warga, saat hendak membersihkan rumput di sebuah lahan, Sabtu (18/4/2025). Saat ditemukan, jasad SA dalam kondisi tanpa kepala, tangan, dan kaki, hanya menyisakan bagian tubuh.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, Dokter Ahli Unit Forensik Biddokes Polda Banten, Donald Rinald menyebut tidak ditemukan janin di rahim korban.

"Kalau masalah hamil, memang pada saat autopsi kami angkat itu rahimnya (korban) kosong. Jadi kami tidak bisa memastikan apakah itu hamil atau tidak," imbuh Donald Rinald.

Meski begitu, tim dokter menyebut masih ada bagian korban yang belum diautopsi. Hal itu karena bagian tangan korban yang dimutilasi pelaku masih belum ditemukan.

"Secara histopatologi forensik memang tadi baru diperiksa pada tungkai kanan dan kiri itu menandakan bahwa itu didapatkan kekerasan tajam pada saat korban masih hidup," kata Donald Rinald.

Keluarga Korban Tak Percaya Hamil

Atas pengakuan tersangka yang menyebut SA hamil, keluarga korban meresponnya.

Paman korban, Jama'in membantah dengan keras bahwa sang keponakan berbadan dua.

Diungkap Jama'in, ia tidak percaya jika SA hamil karena selama ini korban dikenal sosok yang baik.

"Menurut saya (korban) anak baik-baik, enggak aneh-aneh, tahu persis, (korban) rajin," pungkas Jama'in sembari menangis.

Setali tiga uang dengan Jama'in, sepupu korban juga mengurai hal serupa.

Sepupu korban, Rukiyah tak yakin jika SA tengah mengandung.

Sebab kata Rukiyah, korban sudah lama tidak bertemu dengan pelaku meskipun berstatus pacaran.

"Pembunuhan alasannya karena hamil, saya sebagai keluarga tidak terima. Korban tuh baru ketemu sama si cowok baru satu kali ini. Udah lama enggak ketemu-ketemu kan," imbuh Rukiyah.

Lagipula diungkap Rukiyah, korban selalu bersama dengannya tiap kali pergi ke suatu tempat ataupun bertemu pelaku.

Selama ini diketahui Rukiyah, korban kerap di rumah saja tidak ke mana-mana.

"Korban itu rajin ngaji, baik, enggak pernah ke mana-mana. Selalu di rumah. Ke mana-mana sama saya juga," ujar Rukiyah.

Namun memang kata Rukiyah, sempat ada pesan aneh yang diucap korban sebelum meninggal dunia.

Yakni korban ragu apakah bisa merayakan lebaran Idul Fitri 2025 atau tidak.

"Bulan puasa juga dia masih main kan. Dia bilang kayak gini 'lebaran bisa ikut idul fitri enggak ya'," ucap Rukiyah.

Atas perbuatan pelaku, keluarga minta agar Mulyana dihukum berat.

"Sesuai aturan hukum yang berlaku, mohon dihukum seadil-adilnya. Kami tidak terima, mohon dihukum seberat-beratnya, kalau bisa nyawa bayar nyawa lah," pinta Jama'in.

Mengaku Membunuh

Sebelumnya, Mulyana telah mengakui semua perbuatannya yakni membunuh dan memutilasi jasad SA pada Minggu (13/4/2025).

"Benar (membunuh pacar). 2 sampai 3 tahun (pacaran)," ungkap Mulyana menjawab pertanyaan penyidik, dikutip TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube tv one news, Selasa (22/4/2025).

Adapun perihal alasannya membunuh sang kekasih, Mulyana mengurai alasan.

Bahwa ia gusar karena dipojokkan oleh SA atas kehamilannya.

"Korban memojokkan saya dan minta pertanggungjawaban saya atas kehamilannya," sambungnya.

Kronologi Mulyana bunuh dan mutilasi korban

Sebelumnya diwartakan, polisi mengurai kronologi Mulyana menghabisi nyawa sang kekasih.

Pada Minggu (13/4/2025)  Mulyana mengajak SA untuk membeli bakso di wilayah Ciomas, Serang.

Sebelumnya, Mulyana dan SA sempat bersitegang saat SA mengakui dirinya hamil.

Setelah menjemput SA, Mulyana pun mengajak sang pacar ke wilayah Peninjauan dengan dalih untuk membicarakan soal tanggung jawab kehamilan.

Usai dari lokasi Peninjauan, Mulyana mengajak SA ke Gunung Kupa dengan alasan hendak COD barang.

Di momen itulah Mulyana mengarahkan sepeda motornya untuk menuju ke perkebunan karet yang sepi lalu masuk ke hutan.

Merasa kondisi aman, Mulyana langsung mencekik korban menggunakan kerudung SA.

Melihat SA tak sadarkan diri, Mulyana langsung mendorong korban dari tebing lalu kembali mencekiknya.

Tak puas dengan aksi kejinya, Mulyana pulang ke rumah lalu mengambil golok.

Ternyata golok tersebut dipakai Mulyana untuk memutilasi tubuh korban.

Mulyana lalu membuang potongan tubuh korban seperti kepala, tangan, kaki, dan perut ke sungai.

Lalu sisa tubuh korban ditutupi dengan daun pisang dan tumpukan kayu dibiarkan di dalam hutan.

Atas perbuatannya, tersangka yakni Mulyana terancam dijerat pasal 340 KUHAP dengan ancaman hukuman mati.

Baca Lebih Lanjut
Kronologi dan Motif Mulyana Tega Bunuh hingga Mutilasi Pacar yang Sedang Hamil
Dedy Qurniawan
Diduga Psikopat, Mulyana yang Mutilasi Pacar Saat Hamil Akan Tes Kejiwaan, Terkuak Gelagat Anehnya
Nindya Galuh Aprillia
Kronologi Mulyana Mutilasi Kekasihnya Sendiri yang Sedang Hamil, Tersangka Pernah Masuk Program Orang Pinggiran
Fidiah Nuzul Aini
6 Fakta Kasus Keji Pria di Serang Mutilasi Kekasih
Detik
Minum Obat tradisional Rekomendasi Ibu Mertua, Ibu Hamil Nyaris Kehilangan Nyawa dan Bayinya
Randy P.F Hutagaol
Kata Para Ibu soal Tren Pilih-pilih Obgyn Imbas Ramai Kasus Pelecehan
Detik
Dokter Terduga Pelecehan di Malang Mengaku Hanya Periksa Biasa
Timesindonesia
Kemenkes 'Semprit' RSHS Buntut Kekerasan Seks, Minta Segel Gedung Kosong
Detik
Pria Mutilasi Kekasih dalam Kondisi Hamil di Serang Terancam Hukuman Mati
Detik
Polisi Ungkap Pria Serang Cari Obat Gugurkan Kandungan Sebelum Mutilasi Pacar
Detik