Beberapa makanan tradisional khas Indonesia ini diberi nama dari akronim kocak. Ada pula rekomendasi bakso enak di Jakarta Barat.
Masyarakat Indonesia punya kebiasaan unik, yakni menyingkat 2-3 kata menjadi satu kata. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan penyebutan suatu nama, termasuk nama-nama makanan. Ada beberapa makanan tradisional Indonesia yang diberi nama dari akronim kocak.
Berbagai cara dilakukan pemilik restoran guna mempromosikan bisnisnya agar menarik perhatian. Salah satunya potongan harga. Hal inilah yang dilakukan oleh restoran berkonsep All You Can Eat (AYCE) di Singapura. Namun, restoran tersebut diprotes pelanggan karena dinilai curang.
\nBakso enak dimakan kapan saja. Di kawasan Jakarta Barat ada banyak tempat makan bakso yang terenak enak.
Berikut ini tiga berita terpopuler detikFood yang menarik perhatian pembaca kemarin (24/04/25):
1. Akronim kocak untuk makanan Indonesia
|
Beberapa makanan tradisional Indonesia ini diberi nama dari akronim kocak. Seperti es doger yang merupakan singkatan dari 'dorong gerobak'.
Tak kalah kocak pada akronim cuanki yang identik dijajakan di gerobak kaki lima. Konon, cuanki merupakan singkatan dari 'cari uang jalan kaki'.
Begitu juga dengan perkedel, kudapan yang terbuat dari kentang yang teksturnya lembut. Makanan ini dipercaya akronim dari 'persatuan kentang dan telur'.
2. Promo AYCE diprotes
|
Adalah An La Chien, sebuah restoran di Singapura yang diprotes pelanggan usai menawarkan promo AYCE dengan harga terjangkau.
Banyak pelanggan yang menuding bahwa restoran tersebut curang dalam memberikan promo. Untuk makan AYCE dibanderol seharga Rp 335 ribu per orang.
Harga tersebut terbilang murah untuk restoran AYCE di Singapura. Namun, pemilik restoran memberikan syarat-syarat yang tak masuk akal. Mulai dari waktu promosi hingga denda ketika tak menghabiskan makanan.
Banyak pelanggan yang menuding bahwa restoran tersebut curang dalam memberikan promo. Untuk makan AYCE dibanderol seharga Rp 335 ribu per orang.
Harga tersebut terbilang murah untuk restoran AYCE di Singapura. Namun, pemilik restoran memberikan syarat-syarat yang tak masuk akal. Mulai dari waktu promosi hingga denda ketika tak menghabiskan makanan.
