TRIBUNJATENG.COM - Pengamat bulu tangkis Daryadi meminta PBSI bertindak tegas mengenai kecurangan pemain PB Exist di Sirkuit Nasional (Sirnas) B Kepulauan Riau (Kepri)-Batam.
Pada Minggu (20/4/2025), muncul video pemain PB Exist meremas shuttlecock ketika posisi match point untuk mendapat keuntungan.
Dalam video tersebut, pemain PB Exist menerima kok baru dari hakim servis, tetapi kemudian ia menaruh tangannya di belakang dan meremas shuttlecock.
Aksi itu langsung ramai dibicarakan para penggemar bulu tangkis karena dianggap mencederai sportivitas.
Daryadi pun meminta PBSI untuk bertindak sebab kecurangan seperti ini bukan pertama kali terjadi di bulu tangkis Indonesia.
“Saya dari dulu sudah tahu model begini. Anak-anak ini melakukan trik untuk, katakanlah, mencurangi lawannya dengan merusak shuttlecock tanpa terlihat oleh lawan dan wasit,” kata Daryadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/4/2025).
“Untungnya, dengan bantuan teknologi sekarang, ada yang bisa merekam, terlihat bagaimana anak ini meremas shuttlecock supaya lajunya enggak stabil,” ungkapnya.
“Saya melihatnya PBSI dalam hal ini juga tidak bisa tinggal diam. Artinya, harus berani memberikan peringatan lah,” tutur Daryadi.
“Bentuknya bisa surat peringatan atau mendapat sesuatu, jadi bukan pembiaran.
Karena kalau terjadi pembiaran, ini akan dianggap hal-hal yang lazim,” imbuhnya.
Daryadi pun menyayangkan tidak ada regulasi khusus yang mengatur soal larangan merusak shuttlecock.
Ia khawatir, jika PBSI tak mengeluarkan pernyataan apa pun, akan ada lebih banyak pemain yang berani melakukan kecurangan serupa.
“Kadang pemain melepas tapi sepatu atau membasahi lapangan untuk mencari napas. Namun, kalau sampai merusak shuttlecock, saya melihatnya harus dikasih peringatan,” ungkapnya.
“Jangan dibiarkan. Artinya, harus ada tindakan dari PBSI supaya ada efek jera dan pemain-pemain lain ketika mencoba melakukan akan berpikir dua kali,” kata Daryadi.
“Harusnya PBSI memperingatkan klubnya, pelatihnya, dan terutama kepada pemainnya yang melakukan kecurangan,” tuturnya.
Sementara itu, PB Exist sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah menegur keras sang pemain sebelum kejadian itu viral.
Exist Badminton Club tidak mentolerir segala bentuk kecurangan dan menjunjung tinggi sikap sportifitas dalam setiap pertandingan di mana pun.
"Mengenai video dugaan kecurangan yang dilakukan atlet muda binaan Exist Badminton Club di Sirnas B Kepulauan Riau-Batam, kami telah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan, serta melarang ia untuk menang di pertandingan semifinal selanjutnya sebelum video itu beredar di media sosial.
"Sanksi internal dari klub juga akan diberikan untuk meningkatkan disiplin dan mental juara dari atlet binaan.
"Exist Badminton Club berpendirian bahwa sikap sportif harus menjadi landasan yang kuat dalam membentuk seorang calon juara. Kemenangan bukan diraih dengan hal yang mengotori semangat sportivitas." (*)
"Mengenai video dugaan kecurangan yang dilakukan atlet muda binaan Exist Badminton Club di Sirnas B Kepulauan Riau-Batam, kami telah memberikan teguran keras kepada atlet yang bersangkutan, serta melarang ia untuk menang di pertandingan semifinal selanjutnya sebelum video itu beredar di media sosial.
"Sanksi internal dari klub juga akan diberikan untuk meningkatkan disiplin dan mental juara dari atlet binaan.
"Exist Badminton Club berpendirian bahwa sikap sportif harus menjadi landasan yang kuat dalam membentuk seorang calon juara. Kemenangan bukan diraih dengan hal yang mengotori semangat sportivitas." (*)