WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang pendaki bernama Sugeng Parwoto (50) dinyatakan hilang di Gunung Merbabu, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sosoknya dikabarkan hilang secara misterius usai badai menyapu Gunung Merbabu pada Sabtu (19/4/2025) dini hari.

Sebelum dinyatakan hilang, Sugeng diketahui mendaki lewat jalur terlarang Gunung Merbabu, tepatnya lewat basecamp Timboa sejak Jumat (18/4/2025).

Usai berpamitan dengan istrinya, warga Desa Tlogorejo, Kecamatan/Kabupaten Temanggung itu naik ke Gunung Merbabu via Timboa seorang seorang diri.

Terakhir berkomunikasi dengan istrinya pada pukul 14.43 WIB.

Kini, keberadaan pria yang bekerja sebagai asisten apoteker dan berstatus sebagai Aparatur Sipil Negera (ASN), menjadi misteri.

Sugeng diketahui tidak berada di tendanya yang berada di Pos 3 sejak Sabtu (19/4/2024).

Sementara, barang-barangnya masih berada di Pos 3.

Kasubbag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB), Nurpana Sulaksono, mengatakan Sugeng melewati jalur terlarang saat melakukan pendakian.

"Jalur ini bukan jalur resmi pendakian di Merbabu, jadi tidak ada izinnya. Iya, ilegal," katanya, dikutip dari TribunSolo.com.

Kepala Posko Pencarian, Tri Puji Sugiharto, mengatakan sebelum dinyatakan hilang, ada enam orang kelompok pendaki yang memberikan informasi mengenai survivor yang tidak ada di tenda.

Enam pendaki tersebut sebelumnya sempat bersama Sugeng saat berkemah di Sabana Gunung Merbabu.

"Pak Sugeng dari sore masih bersama enam pendaki meski di dalam tendanya masing-masing," ujar Tri Puji, Selasa (22/4/2025).

Namun, pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 02.00 WIB, hujan badai terjadi di Puncak Merbabu.

Setelah badai itu, keenam pendaki itu tidak lagi melihat Sugeng.

Keenam pendaki itu hanya menemukan sepatu, botol air minum, dan sarung tangan di lokasi bekas tenda Sugeng.

Sementara itu, Tim SAR Gabungan masih melakukan pencarian terhadap Sugeng.

Pencarian dilakukan sejak Senin (21/4/2025).

Bahkan, jumlah relawan yang diterjunkan terus bertambah.

Tiga tim diterjunkan untuk menyisir survivor.

Sementara empat tim dikerahkan untuk menyisir Gunung Merbabu, dengan masing-masing terdiri dari 12-22 relawan.

Tiga tim khusus untuk melakukan pencarian dan satu tim yang mengirim logistik ke relawan yang sudah berada di atas.

Tri Puji mengatakan, penyisiran difokuskan ke lembah-lembah gunung, khususnya antara pos 1-3 pendakian Gunung Merbabu.

"Karena untuk di punggungan (Gunung Merbabu) itu sejak kemarin sudah kita searching tetapi nihil," terangnya.

Hingga Selasa (22/4/2025) siang, tim belum berhasil menemukan Sugeng.

Kendati demikian, Tri Puji tetap optimis, survivor dapat ditemukan dalam kondisi selamat.

"Kami optimis, kami bisa bertemu Pak Sugeng dalam keadaan selamat."

"Kami mohon doa restu kepada semua pihak teman-teman yang bertugas dapat menemukan Pak Sugeng," bebernya.

Jalur Terlarang Merbabu

Dikutip dari Kompas.com, Timboa merupakan nama sebuah dusun di Desa Ngadirojo, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.

Lokasi Dusun Timboa berada di lereng sebelah timur laut Gunung Merbabu dengan ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Meski mendapat julukan surga tersembunyi, Timboa tidak termasuk jalur resmi pendakian Gunung Merbabu.

Diketahui, jalur resmi pendakian Gunung Merbabu adalah Selo, Suwanting, Cunthel, Wekas, dan Thekelan.

Sejak 2017, Timboa sudah diusulkan untuk ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi.

Untuk mewujudkan hal tersebut, riset pun dilakukan dengan melibatkan pihak universitas.

Tetapi, berdasarkan hasil riset, ditemukan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi di Timboa.

Selain itu, ada artefak yang belum dieksplorasi di Timboa.

Hal-hal tersebut perlu dilindungi yang akhirnya membuat Timboa tak bisa dijadikan jalur resmi pendakian.

Sebab, apabila Timboa dibuka untuk jalur resmi, maka akan mengancam pembelahan formasi vegetasi yang masih alami di sana.

"Berdasarkan kajian sensivitas ekologis, budaya, dan ekonomi, jalur Timboa belum direkomendasikan (untuk dijadikan jalur resmi), sehingga kami tidak ajukan permohonan untuk perubahan evaluasi zonasi menjadi zona pemanfaatan pendakian," jelas Kasubbag TU BTNGMb kala itu, Johan Setiawan, Sabtu (17/9/2022), masih dari Kompas.com.

Atas hal itu, pendaki pun diimbau untuk tidak melewati jalur Timboa.

Untuk mengantisipasi adanya pendakian lewat Timboa, pihak TN Gunung Merbabu memasang spanduk larangan.

Apabila nekat, maka para pendaki akan dilakukan pembinaan hingga dijatuhkan sanksi.

"Bagi yang nekat mendaki lewat sana, akan dilakukan pemanggilan dan pembinaan hingga diberikan sanksi tegas," ucap Johan. 

Baca Lebih Lanjut
ASN Dinkes Temanggung Hilang Saat Mendaki Merbabu, Sempat Terjebak Badai
Detik
Naik Bukan dari Jalur Resmi, Pendaki Hilang di Gunung Merbabu
Detik
Viral Pendaki Injak-injak Situs Watu Kenteng yang Keramat di Gunung Merbabu
Detik
Hati-hati di Jalur Pegunungan, Ini Tips Berkendara Aman
Visi News
Wanita Tewas Tertimpa Batu di Tebing Gunung Putri Bogor
Detik
Viral Jalur Sepeda di Atas Trotoar Jl Margonda Depok, Ini Penampakannya
Detik
Usai Tragedi Longsor, Pemandian Air Panas Cangar Dibuka Lagi Meski Terbatas
Detik
Vanesha Prescilla Ungkap Alasan Comeback Lewat Film Tak Ingin Usai di Sini
KumparanHITS
20 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Di-blacklist 3 Tahun
Detik
Lagi, Oknum Dokter di Malang Diduga Lakukan Hal Tak Senonoh ke Pasien
Evan Saputra