TRIBUNJATIM.COM - Kasus mutilasi di Kabupaten Serang, Banten, viral di media sosial.
Pelaku, Mulyana (23) dulu pernah tampil di acara televisi bertajuk Orang Pinggiran.
Dalam acara TV delapan tahun lalu itu, Mulyana mencuri perhatian publik karena jualan opak saat masih sekolah dasar (SD).
Kini, Mulyana jadi sorotan lagi sebagai kriminal, ia mengaku menghabisi nyawa kekasihnya yang sedang hamil.
Sadis, Mulyana bahkan tega memutilasi korban, SA (19).
Bahkan, Mulyana sempat berbohong pada keluarga kekasihnya tersebut.
Sebelum tewas dibunuh, korban pergi dari rumah orang tuanya di Kecamatan Cinangka tanpa berpamitan pada Minggu (13/4/2025) cerita sahabat SA, Nurfi.
Setelah pergi dari rumah, korban tak memberi kabar ke keluarganya lalu menghilang.
Saat korban menghilang tersebut, Mulyana sempat datang ke rumah korban.
Mulyana diminta datang ke rumah oleh orang tua korban.
Mengutip TribunBanten.com, keluarga korban menanyai keberadaan SA, sebab terakhir kali korban keluar bersama Mulyana.
Mulyana pun mengaku tak mengetahui keberadaan korban.
"Jadi keluarga sempat minta pelaku datang ke rumah untuk menanyakan keberadaan korban, karena keluarga tahu korban terakhir keluar itu sama Mulyana," ujar Nurfi, Minggu (20/4/2025).
Lalu, pada Jumat (18/4/2024), keluarga korban mendapatkan informasi bahwa SA ditemukan tewas termutilasi di Kecamatan Gunung Sari, Serang.
"Saya langsung berkoordinasi dengan teman saya yang rumahnya dekat dengan lokasi penemuan mayat, akhirnya setelah semua ciri-ciri dilihat, keluarga memastikan bahwa mayat itu bagian dari keluarganya," ucapnya.
Nurfi menceritakan, keluarga korban sempat membuat laporan orang hilang sebelum mendapat informasi tewasnya SA.
"Ya, keluarga diminta keterangan, terus kasih tahu kalau korban keluar terakhir sama Mulyana pacarnya," ungkapnya.
Saat petugas kepolisian mendatangi rumah Mulyana, pelaku pun mengakui perbuatannya bahwa jasad yang ditemukan di Gunung Sari merupakan SA dan ia lah yang membunuhnya.
"Nah, di sini kami kaget, tiba-tiba pelaku mengaku yang membunuhnya," ujarnya.
Pelaku lantas dibawa polisi untuk menunjukkan bagian tubuh korban lainnya.
"Saat itu polisi langsung membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi pembuangan kepala, tangan, kaki, dan organ dalam korban,"
"Yang baru ditemukan itu bagian kepala dan kaki, organ dalam, tangan belum di temukan," sambungnya.
Motif Pembunuhan
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Salahuddin menuturkan, pelaku tega membunuh kekasihnya sendiri karena korban meminta pertanggungjawaban.
Diketahui, korban dibunuh saat tengah hamil dan meminta pelaku untuk menikahinya.
Salahuddin menuturkan, pembunuhan ini bermula ketika pelaku mengajak korban untuk makan bakso.
Setelah makan bakso, pelaku mengajak korban untuk membahas soal kehamilan di daerah Peninjauan.
Setelah berbincang-bincang, pelaku meminta korban untuk diantarkan ke wilayah Gunung Kopa.
Di pertengahan perjalanan, korban sempat berbicara dengan pelaku dan meminta untuk dinikahi.
Pelaku pun menolaknya dan merasa terdesak, hingga akhirnya korban dibawa ke area perkebunan karet yang sepi.
Pelaku pun mengajak ke tengah hutan dengan dalih membicarakan soal kehamilan.
Namun, sesampainya di lokasi, pelaku justru mencekik korban menggunakan kerudung yang digunakan SA.
Korban juga didorong dari atas tebing hingga meninggal dunia.
Pelaku lantas pulang dan mengambil golok untuk memutilasi tubuh korban.
"Ini hasil keterangan sementara dari terduga pelaku, saat ini kami masih terus melakukan proses pendalaman," ujar Salahuddin, dikutip dari TribunBanten.com.