Grid.ID - Tak sedikit yang bertanya-tanya soal penyebab selingkuh yang mungkin terjadi di kehidupan hubungan mereka. Apakah faktor genetik bisa menjadi salah satunya?
Diketahui perilaku selingkuh bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor berasal dari dalam hubungan itu sendiri.
Kondisi hubungan yang tak harmonis juga dapat menjadi salah satu penyebabnya. Terlebih jika sudah tidak ada kepercayaan satu sama lain.
Dilansir dari laman Kompas.com, kecenderungan main serong ternyata sangat berkaitan dengan faktor keturunan. Psikoterapis klinis di Florida, Dr. LeslieBeth (LB) Wish mengatakan jika selingkuh bisa menjadi perilaku maladaptif. Artinya, hal dikembangkan sebagai respons negatif terhadap perasaan tidak bahagia.
"Tetapi itu juga bisa menjadi sesuatu yang Anda 'serap' dari orang tua, kakak, atau anggota keluarga dan pengasuh lainnya," jelasnya.
Saat berada di dalam keluarga inti, sebagai seorang anak kita selalu melihat bagaimana perilaku orangtua. Pun dengan kecemasan, depresi serta ketidakbahagiaan mereka.
"Jika ibu Anda makan berlebihan, atau ayah Anda berselingkuh, Anda melihat perilaku itu."
"Anda melihat suasana hati orang tua Anda, dan Anda belajar tanpa mengetahui bahwa Anda sedang belajar tentang cara mengelola perasaan," tambahnya.
Para peneliti berpendapat jika keinginan berselingkuh dapat dikaitkan kembali dengan sesuatu yang disebut polimorfisme DRD4 reseptor dopamin. Hal ini merupakan gen 'pencari sensasi' yang juga memengaruhi kita untuk berjudi atau minum alkohol.
Namun meskipun demikian, kecenderungan genetik bukan menjadi faktor utama.
Sementara dilansir dari Serambinews, tiga faktor utama perselingkuhan diungkap oleh dr Boyke. Ia menyebutkan hal-hal krusial dalam sebuah hubungan yang mungkin tidak lagi berfungsi.
Pertama, dr Boyke menyebut kurangnya komunikasi antar pasangan dapat menyebabkan hubungan menjadi renggang. Hal itu dapat membuat seserang mencari alternatif untuk menceritakan keluh kesahnya.
Kedua adalah ketidakpuasan dalam hubungan seksual. Kemudian yang ketiga adalah terjadinya perubahan penampilan terutama pada wanita usia 40 tahun.
Sementara dilansir dari Serambinews, tiga faktor utama perselingkuhan diungkap oleh dr Boyke. Ia menyebutkan hal-hal krusial dalam sebuah hubungan yang mungkin tidak lagi berfungsi.
Pertama, dr Boyke menyebut kurangnya komunikasi antar pasangan dapat menyebabkan hubungan menjadi renggang. Hal itu dapat membuat seserang mencari alternatif untuk menceritakan keluh kesahnya.
Kedua adalah ketidakpuasan dalam hubungan seksual. Kemudian yang ketiga adalah terjadinya perubahan penampilan terutama pada wanita usia 40 tahun.