Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehadiran Don dan teman-temannya dalam film Jumbo menjadi anomali di deretan film lebaran tahun 2025 ini.
Jadi satu-satunya film animasi, Jumbo justru mendulang kesuksesan lebih besar dibanding dua pesaing terkuat yakni film Pabrik Gula dan Qodrat 2 yang merupakan genre horor.
Hingga memasuki hari ke 22 penayangan, dikutip dari akun Visinema Picture film Jumbo sudah hampir menembus 6 juta penonton, tepatnya kini sudah di angka 5.4 juta.
Mengapa film film Jumbo bisa mendulang sukses dan laris manis di bioskop?
Berikut ulasan Tribunnews.com.
Film 'Jumbo' hadir bukan dalam sekejap mata, Ryan dan timnya sudah mulai mengerjakan film tersebut selama bertahun-tahun, sekiranya lima tahun.
"Harus dibuat. Sementara animasi, untuk buat satu detik, frame-nya itu bisa sampai 24 harus dibuat," kata Ryan Adriandhy.
"Meski mediumnya animasi, JUMBO tetap dekat dengan para penonton sehingga mereka dapat mengenal para karakter dan ruang cerita dengan baik. Selama 5 tahun, akhirnya film ini bisa lahir di hadapan penonton," tutur Ryan.
Film ini juga merupakan hasil kerja keras yang melibatkan lebih dari 400 kreator lokal, termasuk animator, musisi, dan seniman visual.
Hal ini yang membuat film tersebut sangat terasa dikerjakan begitu nait dan terencana sebelum akhirnya dirilis pada tahun 2025 ini
Film Jumbo ini sejatinya disiapkan oleh Ryan dan tim Visinema Picture untuk penonton anak-anak. Namun di minggu awal penayangan justru hypenya ada di penonton usia dewasa.
Bukan tanpa sebab, kisah Don yang berusaha membuktikan dirinya lebih baik karena diejek temannya membuat beberapa orang yang sudah dewasa justru relate.
Bahkan kesepiannya Don karena ditinggal kedua orang tuanya yang meninggal dalam sebuah kecelakaan membuat penonton yang sudah dewasa ikut sedih.
Don yang masih terus memegang buku dongeng peninggalan ayah dan ibunya membawa penonton dalam rasa haru, apalagi sebuah lagu 'Selalu Ada Di Nadimu' yang diset sebagai lagu buatan ibu Jumbo, memberikan rasa sedih yang berbeda ke penonton.
Kisah persahabatan Don dan teman-temannya juga membawa anak-anak bisa ikut hanyut dalam petualangan Don serta ikut merasakan ketegangannya.
"Film ini related banget pesannya, saat banyak anak ansos (anti sosial) dan induvidualis karena gempuran gadget, Don dan kawan-kawan di cerita Jumbo bak angin segar," kata Hani salah satu penonton Jumbo di daerah Tangerang Selatan.
Hani mengaku dirinya awal film Jumbo ini rilis di bioskop penasaran mengapa semakin banyak yang mengulasnya di media sosial hingga viral.
Ia pun mengaku puas saat benar-benar menontonnya.
"Banyak pesan moral di sini. Film jumbo mengajari banyak kebaikan pada anak anak terutama soal kepedulian," sahut Tyna penonton Jumbo lain.
Setelah ceritanya yang bisa menyentuh banyak hati, giliran visual yang berbicara. Buah karya lima tahun dan dikerjakan dengan ratusan kreator tidak menghianati hasil.
Jumbo bisa jadi standar baru untuk film animasi Indonesia karena dengan visual yang sangat indah dan bisa dibilang sekelas internasional.
Gerak dan efek-efek dalam filmnya juga rasanya sangat pas untuk penonton anak-anak. Ini bisa jadi bukti bahwa Indonesia juga punya film animasi yang enak ditonton.
Tak bisa dipungkiri hadirnya nama-nama besar sebagai pengisi suara maupun pengisi ost di film Jumbo menjadi daya tarik ketika film tersebut mulai dirilis.
Rasanya anak-anak tidak akan memikirkan siapa pengisi suaranya, namun orang tua yang ingin mengajak anaknya akan merasa penasaran seperti apa Ariel NOAH, BCL, dan Cinta Laura jika mengisi suara dalam film.
Ya, film Jumbo menampilkan sederet pengisi suara dari para artis kenamaan seperti Ariel NOAH, Bunga Citra Lestari, Cinta Laura, Angga Yunanda, Ariyo Wahab, dan Kiki Narendra.
Beberapa dari mereka merasa bahkan baru pertama kali menjadi pengisi suara ketika mengisi suara di film animasi 'Jumbo'.
"Jadi pengalaman baru banget, gue perlu banyak belajar lagi," tutur Ariel NOAH.
"Lumayan (ketagihan). Karena masih proses belajar jadi, 'Ah kayaknya next pingin coba lagi. Bisa lebih bagus lagi nggak ya?'," kata Ariel.
Media sosial benar-benar jadi 'taman bermain' untuk Don dan teman-teman di film Jumbo yang tayang sejak lebaran kemarin.
Sebab, film tersebut terus menjadi pembicaraan di berbagai platform mulai dari Twitter atau X, Youtube, TikTok dan sosial media lainnya.
Bahkan rasanya nama baik Ryan Adriandhy sebagai kreator yang selalu rendah hati merespon kabar baik Jumbo membuat semua orang senang ikut dalam perayaan ini.
Ryan membuat orang-orang ingin ikut ambil bagian dalam kesuksesan film Jumbo dengan menonton film tersebut yang kini mulai menembus 5.4 juta.
Jika di minggu awal yang jadi bahan pembicaraan adalah kesedihan Don, lalu berlanjut ke soundtrack yang dianggap sangat mengena ke hati, kini netizen mulai menyamakan diri mereka dengan karakter di film Jumbo, yang membuat bahasan soal film Jumbo tak habis-habis.
Dalam 22 hari penayangan, Don dan teman-temannya sudah masuk jajaran 10 besar film terlaris Indonesia. Tak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini Jumbo akan tembus ke 6 juta penonton dan masuk tiga besar film terlaris.