Grid.ID – Kabar duka sekaligus menegangkan datang dari pedangdut, Taufiq LIDA. Niat hati ingin menikmati waktu berlibur, ia justru terjebak dalam situasi hidup dan mati saat bencana banjir dan tanah longsor menerjang wilayah Aceh.
Momen liburan di kawasan dataran tinggi Gayo seketika berubah menjadi mimpi buruk. Taufiq membagikan cerita pilunya saat akses darat lumpuh total akibat tertutup material longsor.
Terisolir di Kampung Gegarang, Kecamatan Bintang, Takengon, Aceh Tengah, membuat Taufiq dan warga lainnya tak punya banyak pilihan. Jalanan yang biasa dilalui kendaraan bermotor hilang tertimbun tanah. Alhasil, satu-satunya jalan keluar adalah melintasi perairan.
"Jika terjadi longsor, kami sama-sama mencari evakuasi. Karena tidak bisa melalui darat, kami melalui perahu wisata yang ada di Danau Laut Tawar, Aceh Tengah," kata Taufiq saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Bukan hanya soal evakuasi, penderitaan para korban diperparah dengan lumpuhnya fasilitas vital. Hal ini dirasakan langsung oleh Taufiq. Ia menyebut sulitnya mendapatkan bahan bakar hingga susahnya menghubungi kerabat karena jaringan seluler yang mati total.
"Sinyal, jaringan, logistik, dan tempat tinggal (sangat mendesak). Jaringan yang susah," jelasnya.
Adapun kerusakan masif akibat terjangan air bah dan longsor membuat distribusi bantuan tersendat. Taufiq menjadi saksi mata bagaimana jembatan-jembatan vital ambruk tak bersisa.
"Banyak jalanan yang terputus, termasuk jembatan-jembatan penghubung jalan Banda Aceh," tutur Taufiq.
Sebagai putra daerah, Taufiq sebenarnya berasal dari Pidie Jaya. Kedatangannya ke Aceh Tengah murni untuk berwisata menikmati keindahan alam dataran tinggi.
"Iya, saya ada di Aceh. Aku aslinya Pidie Jaya, cuma lagi liburan ke Aceh Tengah. Di Aceh Tengah bisa dataran tinggi, jadi longsor. Yang di Pidie Jaya banjir," tandasnya.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.